Label Posting

Apa Yang Membuat MLM Jadi HARAM

OK, kita coba bahas apa yang bisa membuat MLM jadi haram agar kita tidak terjerumus ke dalam dosa.

1. Produk Haram atau tidak?
Jika MLM menjual produk yang haram, maka jelas MLM haram. Kita dagang biasa buka toko juga haram jika yang dijual adalah barang haram. Oleh karena itu periksa barang yang akan anda jual.

2. Apakah Harganya Terlalu Berlebihan?
Kalau menjual harga barang 100% di atas HPP (Harga pokok pembelian) misalnya ongkos beli barang Rp 10.000 kemudian kita jual Rp 20.000 itu masih dibolehkan. Tapi jika berkali-kali lipat misalnya jadi Rp 200.000 maka jelas itu diharamkan.
Pernah saya menemukan satu produk odol dari MLM yang harganya Rp 23.000. Padahal waktu itu odol Pepsodent yang lumayan top saja harganya cuma Rp 2.100. Artinya harga produk MLM itu 11 kali lipat lebih mahal dari harga produk sejenis.
Celakanya lagi, biasanya orang-orang yang ikut MLM itu oleh uplinenya disuruh membeli produk MLM yang akan mereka jual. Akibatnya jika sebelumnya untuk beli sabun, odol, sampo, dsb mereka biasa mengeluarkan hanya sekitar Rp 50 ribu/bulan, begitu ikut MLM bisa mencapai Rp 500 ribu/bulan lebih. Ini adalah satu pemborosan dan pemborosan itu dalam Islam haram hukumnya:
”Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” [Al Israa’:26-27]

Terkadang para Upliners/Level atas sering mengindoktrinasi downliners-nya untuk membeli produk MLM tersebut. Alasannya, ”Kalau kamu tidak merasakan khasiatnya, bagaimana kamu bisa meyakinkan orang lain akan khasiatnya?”
Masuk akal memang. Namun jika bawahannya sampai menghabiskan Rp 500 ribu lebih/bulan, sementara penghasilannya hanya sekitar UMR atau Rp 1 juta/bulan sehingga anak dan istrinya nafkahnya jadi terabaikan, maka atasan itu telah zalim menipu dan berdosa.

3. Apakah Produknya Bermanfaat?
Ada juga MLM yang menjual produk kesehatan dan tiba-tiba para anggotanya jadi bertingkah seolah-olah sebagai Dokter yang profesional.
Barangsiapa mengobati sedang dia tidak dikenal sebagai ahli pengobatan maka dia bertanggung jawab. (HR. Ibnu Majah)
Jika produk kesehatan yang dijual itu sebenarnya tidak bermanfaat/berkhasiat, dan orang percaya serta akhirnya meninggal karena tidak mendapat obat yang tepat, maka orang itu bertanggung-jawab.
Saya tidak habis pikir bagaimana kalung batu dan sebagainya bisa menyembuhkan. Tidak ada logikanya. Itu kan tidak lebih baik daripada batunya Ponari.
Padahal Nabi Muhammad SAW telah menjelaskan cara-cara pengobatan seperti dengan Bekam, Madu, Habbatus Saudah (Jinten Hitam), dan sebagainya.
Dari Abu Hurairoh ra, “Rasululloh SAW bersabda: “Sebagian tanda dari baiknya keIslaman seseorang ialah ia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya.” (Hadits hasan, diriwayatkan Tirmidzi dan lainnya)
Jadi tinggalkan produk-produk yang tidak bermanfaat.
Memang di brosur MLM mungkin dijelaskan obat ini bisa menyembuhkan kanker, jantung, dsb disertai dengan testimoni orang-orang yang ”disembuhkan”. Tapi kalau itu dari produsen MLM, tentu kurang obyektif. Namanya orang jualan ya pasti dia akan bilang produknya bagus.
Oleh karena itu sebelum anda menjual produk MLM, coba rasakan sendiri apakah khasiatnya benar begitu?
”Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” [Al Israa’:36]

4. Mengganggu Pekerjaan dan Mengganggu Orang Lain
Umumnya MLM mengajarkan orang agar Cinta Dunia sehingga mereka jadi gigih dalam melakukan penjualan MLM. Ingin jadi jutawan? Ingin punya rumah mewah dan kapal pesiar? Begitu iming-imingnya. Sehingga akhirnya mereka jadi sangat cinta dunia dan materialistis. Ini bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad SAW:
Rasulullah SAW bersabda: “Nyaris orang-orang kafir menyerbu dan membinasakan kalian seperti menyerbu makanan di atas piring. Berkata seseorang: Apakah karena sedikitnya kami waktu itu? Beliau bersabda: Bahkan kalian pada waktu itu banyak sekali, akan tetapi kamu seperti buih di atas air. Dan Allah mencabut rasa takut musuh-musuhmu terhadap kalian serta menjangkitkan di dalam hatimu penyakit Wahn. Seseorang bertanya: Wahai Rasulullah, apakah Wahn itu? Beliau bersabda: Mencintai dunia dan takut mati”. (Riwayat Abu Dawud no. 4297. Ahmad V/278. Abu Na’im dalam Al-Hilyah)

Tak jarang karena terlalu sibuk dengan MLM, bahkan ada orang yang dipecat dari pekerjaannya dan menganggur. Sedangkan ternyata hasil yang dia dapat dari MLM tidak seberapa.
Ada juga orang yang di milis-milis mengganggu orang lain dengan spam dan memakai calendar untuk menyebarkan dagangan MLM-nya.
Kalau sudah penyakit Cinta Dunia dan mengganggu kenyamanan orang, maka orang yang melakukan MLM itu sudah berdosa.

5. Sesuai dengan Ketentuan Syariah
Hal yang perlu diketahui dalam menilai suatu bisnis/jual-beli yang sesuai dengan ketentuan Syariah (Standar 4+5):
Standar Moral dalam Berbisnis (Haedar Naqvi)
1. Tauhid
2. Kebebasan
3. Keadilan
4. Tanggung Jawab
Standar Operasional dalam Berbisnis
1. Menghindari segala praktik Riba
2. Menghindari Gharar (ketidakjelasan kontrak/ barang)
3. Menghindari Tadlis (Penipuan)
4. Menghindari perjudian (spekulasi/Maysir)
5. Menghindari kezaliman dan eksploitatif


Nah kira-kira ketika anda melakukan penjualan MLM apakah anda sudah bersih dengan hal-hal negatif di atas dan sesuai dengan ketentuan Syariah ?